Selasa, 18 Desember 2012

unek-unek saya .. :)


PENGAMEN JUGA BUTUH MAKAN!
          Pengamen??? Kotor, “amburadul”, “urak-an”, jalanan, kumpulan orang-orang yang malas bekerja, dll. Itulah hal yang ada difikiran kita ketika mendengar kata “pengamen”. Sebenarnya siapa atau apa itu pengamen? Pengamen itu menurut saya adalah individu atau kelompok yang bekerja melalui seni, atau mencari uang dengan menukarkan suatu karya yang diciptakan oleh diri sendiri atau kelompok dengan uang. Bis kota, toko-toko, rumah-rumah penduduk, tempat keramaian. Itulah biasanya pengamen berada, mereka menurut saya bukanlah tidak mau bekerja, tetapi karena faktor-faktor tertentu yang membuat mereka tidak bisa bekerja secara “benar”.
Faktor sekolah dan keadaan ekonomi keluarga bisa jadi menjadi faktor utama, mereka tidak lulus Sekolah Dasar karena keluarga yang tidak bisa membayar semua “tetek bengek” uang sekolah, Negara yang banyak berdiri gedung-gedung pencakar langit, mobil-mobil mewah hingga banyak golongan atas dan sosialita di kota-kota besar masih ada sebagian masyarakat yang kesulitan melunasi biaya sekolah. Dimana letak keadilan yang selama ini “digembor-gemborkan” disetiap sudut kota dan desa.
Sebenarnya mereka mengamen semata-mata juga hanya untuk mencari sesuap nasi untuk dirinya dan keluarga. Namun ada beberapa oknum yang menyalahgunakan uang hasil mengamen tersebut. Ada yang dugunakan untuk berfoya-foya seperti membeli rokok, minuman keras, berjudi, dsb. Ada juga yang memanfaatkan “bocah-bocah” untuk mengamen dan hasilnya diserahkan kepada pengepul.
Merasa iba? Mungkin beberapa orang merasa kasihan dengan anak-anak yang seharusnya sekolah dan bermain malah mengamen di bis-bis kota. Namun kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dibelakang mereka. Sehingga untuk memberikan sepeser rupiah pun terkadang berfikir dua kali. Bukan merasa pelit, tetapi setelah melihat ada beberapa oknum yang memanfaatkan para pengamen, jadi malah merasa enggan untuk berbagi.
Sebenarnya semua itu bisa diatasi jika pemerintah mampu menunduk kebawah dan menengok ke belakang untuk melihat rakyatnya yang bergolongan menengah kebawah seperti pengamen. Mulai dari hal kecil pun bisa dilakukan, seperti menampung mereka di suatu tempat (taman bacaan), memberikan mereka pengarahan dsb, agar mereka faham tentang arti pengamen yang sebenarnya. Mulai dari kita yang harus bertindak, karena sebenarnya pengamen pun butuh makan dan pendidikan!. (Indratusvia Mahgiyanto, 18/12/’12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar